Selasa, 13 November 2012

LIKA LIKU KEHIDUPAN FILSAFAT

Diposting oleh Fa di 18.57 0 komentar
-Berdasarkan pertanyaan Fauzia Rahmawati (09313244001) kepada Dessy Ratnasari Fitriyani (09313244026), mahasiswa Pendidikan Matematika ’09 Universitas Negeri Yogyakarta-

Berikut pendapat Dessy Ratnasari Fitriyani mengenai beberapa permasalahan kehidupan apabila dilihat dari segi filsafatnya. Topik awal yang diambil adalah permasalahan mengenai cinta. Dessy mengungkapkan bahwa cinta yang ia miliki itu sebanyak-banyak bintang di langit dan sebanyak-banyak bintang di laut, jadi bisa dikatakan bahwa cintanya itu tak terhingga atau tak dapat dihitung. Cinta itu sangat penting dalam hidupnya karena dengan cinta kita semua ada di dunia dan dengan cinta pulalah akan tercipta perdamaian dimanapun. Apabila kita membicarakan mengenai cinta, maka yang akan kita bayangkan adalah warna-warna pink, akan tetapi menurut Dessy warna cinta itu tidak dapat didefinisikan, tergantung kepada diri kita dalam mencintai seseorang itu terdapat dalam ruang dan waktu mana. Karena begitu pentingnya cinta, maka kita tidak akan mampu meniadakan cinta, mengingat cinta itu relatif, dan pada saat kita memikirkan cinta, maka cinta itu sendiri tidak akan mampu ditiadakan. Berbicara mengenai cinta, maka Dessy menentukan orang terseksi di dalam pikirannya adalah Barrack Obama, karena beliau adalah orang terseksi di dunia.
Dari pendapat di atas, terdapat beberapa pendapat yang saya setuju akan tetapi ada pula pendapat yang kurang pas dengan pendapat saya. Cinta adalah keabsolutan dalam kehidupan atau bisa dikatakan bahwa selama kita hidup pastilah kita memiliki cinta. Jadi dapat disimpulkan bahwa cinta kita tak berhingga banyak akan tertapi terbatas pada ruang dan waktu. Ruang dimana kita hanya mampu menempuh ruang-ruang yang dapat kita pikirkan dan waktu yang terbatas pada usia kita. Karena cinta adalah keabsolutan dalam kehidupan, maka memang cinta sangat penting dalam hidup kita. Jika kita hidup tanpa cinta, sama saja dengan kita hidup dalam ketidakpastian. Warna cinta itu sendiri memang tidak ada yang tau, karena warna itu relative kepada orang yang merasakannya. Saya setuju dengan pendapat Dessy bahwa cinta tidak akan mampu ditiadakan, karena apabila kita mencoba untuk meniadakan cinta, maka sama dengan kita meniadakan diri kita, atau sama dengan membunuh diri sendiri. Untuk saya, orang terseksi di dalam pikiran saya adalah diri saya sendiri karena saya adalah orang yang paling berkuasa di dalam pikiran saya sendiri.
Topik selanjutnya membahas mengenai kesendirian. Menurut Dessy kesendirian itu terletak di dalam pikiran kita sendiri. Kita akan sendiri pada saat pemikiran kita berbeda dengan orang lain. Dan karena pikiran kita berbeda antara satu orang dengan orang lain itu pulalah kita akan hidup sendiri. Dan kita akan merasa bersama dengan orang lain apabila kita berada di dimensi ruang dan waktu yang sama dengan orang lain.
Secara garis besar saya sependapat dengan Dessy, karena memang kesendirian itu terletak pada pikiran kita, karena pemikiran kita adalah hak periogatif kita, dan merupakan hak asasi kita. Pada saat kita berbeda pendapat dengan orang lain, maka saat itulah kita sendiri. Sendiri dengan pemikiran kita sendiri. Perbedaan pemikiran antar orang itu pulalah yang akan menyebabkan kita merasakan kesendirian, dan dengan pikiran kita pulalah kita akan merasakan kebersamaan. Bersama karena kita memiliki pemikiran yang sama dengan orang lain, dan berada di dimensi ruang dan waktu yang sama dengan orang lain.
Itulah tadi sepenggal hasil wawancara saya kepada Dessy Ratnasari Fitriyani pada saat perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika Tanggal 13 November 2012.
 

Lika Liku Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea