Kau adalah pupukku kualitas nomer satu. Kau yang mampu membuatku tumbuh sempurna. Kau yang menghadang hama yang siap menerkamku. Tapi itu dulu..
Entah kini kau terkontaminasi zat macam apa, aku pun tak tau. Kini kau telah berubah menjadi hama kualitas nomer satu. Kini kau mampu membunuh beringinku. Kau mampu merontokkan daun-daun beringinku. Beringin yang selalu meneduhiku.
Ingin rasanya aku menumbuhkan lagi beringingku, tapi apa aku bisa? Aku hanya tunas yang sedang berusaha tumbuh, aku bukan pupuk. Aku hanya makhluk yang mencari perlindungan dari beringinku. Tapi kini beringinku tlah mati karenamu. Bisa apa aku kini tanpa beringinku. Bisakah kucampur ramuan cinta untukmu agar kau menjadi pupuk kembali? Tapi semakin lama kau semakin menjadi. Sepertinya tidak mungkin kau menjadi pupuk kembali.
Semoga kau bisa menemukan kawananmu, sesama hama yang sangat hebat, yang mampu membunuhku dan beringinku. Terima kasih telah menjadi pupukku selama ini, aku yang tunas ini tak bisa membalas jasamu, wahai PUPUK KU YANG NOMER SATU.
4 komentar:
ALLAH SWT :) bukan.?
rahasia.. hahahaha... iki kan puisi abstrak, semua orang bisa berpendapat >>teringat pelajaran bahasa indonesia jaman sma.. hahaha
aiiihh ngomong apa kowe kris?? macem-macem.. hahahaha
hahahaha.. ngerti wae wong ge curhat... ndi blogmu tak komen-i
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.