Sabtu, 17 September 2011

Kuliah Bahasa Inggris I (9)

Diposting oleh Fa di 18.21

SUPPORTING EVIDENCE AND MONITORING TO DEVELOP SCHOOL-BASED CURRICULUM FOR JUNIOR HIGH SCHOOL MATHEMATICS IN INDONESIA
Oleh: Dr.Marsigit, M.A
Ikhtisar oleh: Fauzia Rahmawati (09313244001)

Peradaban Indonesia dari waktu ke waktu berjalan begitu cepat, yang meliputi semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kurikulum yang pertama kali dikembangkan oleh pemerintah yaitu pada tahun 1994, yang bercirikan berisi 80% materi nasional dan materinya berdasarkan pendekatan pada model percobaan pada sosialisasinya. Sedangkan untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bercirikan terdiri dari 80% materi lokal, dan kompetensinya berdasarkan penemuan sendiri. Adanya KBK menyebabkan guru untuk mengubah paradigma lamanya. Hal ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari perbedaan pendekatan yang ada di Indonesia ini. Selain itu, kini, guru dituntut untuk melayani semua kebutuhan siswa, dan jika bisa guru juga dituntut untuk mengembangkan potensi siswa, bukan hanya dalam bidang akademik, tapi juga non akademik. Kurikulum yang baru ini juga menuntut pemerintah untuk lebih memperhatikan masalah implementasi kurikulum di dalam kelas.
Monitoring mengenai implementasi KBK menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor dari siswa, guru, dan masyarakat yang tidak berkembang secara optimal sesuai dengan kurikulum baru ini. Evaluasi ini menunjukkan bahwa jika kita akan mengembangkan kurikulum yang bersifat dinamis, maka harus ada inovasi yang dilakukan setiap saat. Saran bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan matematika antara lain: 1) mengkaji ulang peran guru, yaitu memfasilitasi siswa untuk belajar; 2) mengkaji ulang peran kepala sekolah, yaitu mendukung guru untuk mengikuti penelitian, pelatihan, dan seminar; 3) mengkaji ulang peran sekolah, yaitu mempromosikan kurikulum berbasis manajemen; 4) mengkaji ulang peran pengawas, yaitu mereka harus memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan guru, sehingga lebih memahami apa yang mereka awasi; 5) mempromosikan kolaborasi yang baik antara sekolah dan universitas; 6) mengkaji ulang sistem ujian nasional.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

Lika Liku Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea