Saat
peradaban Yunani kuno telah menghilang, proses matematika di Eropa juga turut
hancur. Akan tetapi matematika di daerah timur dunia justru menjadi lebih maju.
Prof.
Marcus du Sautoy mengunjungi Cina dan mengeksplorasi bagaimana matematika
membantu mengembangkan peradaban di Cina, terutama pada bidang arsitektur yang
bisa dilihat pada tembok besar Cina.dia mengungkapkan kegunaan pertama dari
penggunaan bilangan decimal, daya tarik peradaban Cina kuno tentang pola dalam
bilangan dan perkembangan penomeran yang bisa bisa dilihat pada permainan
tradisional Cina, Sudoku; serta kepercayaan masyarakat Cina tentang misteri
bilangan berpangkat, yang sekarang ternyata bisa dilihat secara nyata.
Marcus
juga mempelajari bagaimana cara pengorganisasian kerajaan Cina dan bagaimana
pengkodean kriptografi pada internet yang merupakan cabang matematika dan
berasal dari peradaban Cina kuno pada persamaan.
Notasi
decimal tradisional di Cina yang disimbolkan oleh 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 100, 1000, dan 10000, misalnya 2034 dapat dituliskan oleh 2, 1000, 3, 10,
4, yang berarti 2 kali 1000 ditambah 3 kali 10 ditambah 4. Berikut ini
merupakan penyimbolan pada bilangan Cina
Segitiga
Pascal yang pertama kali diilustrasikan di Cina oleh Yan Hui dalam bukunya Xiangjie
Jiuzhang Suanfa, yang kemudian dideskripsikan pada awal 1100 oleh Jia Xian.
Meskipun hal ini dikenalkan pada bidang komputasi oleh Zhu Shijie pada tahun
1299 yang berisi tentang ketidakadaan pada aljabar Cina, akan tetapi memiliki
dampak yang besar terhadap matematika Jepang.
Di
India Prof. Marcus du Sautoy mengungkapkan bagaimana symbol bilangan nol
menjadi landasan pada perkembangan matematika. Dia juga mengeksplorasi ahli
matematika India mengenai pemahaman konsep baru tentang ketakhinggaan dan
bilangan negative, serta perannya pada trigonometri.
Pada
650 setelah masehi, kegunaan bilangan nol menjadi salah satu bidang matematika
yang berasal dari India. India juga menggunakan system penomoran dan nol
digunakan sebagai tempat kosong. Sekitar tahun 500 setelah masehi Aryabhata
membagi system penomoran yang memiliki bilangan nol sebagai salah satu bilangan
yang berada di posisi penomoran tersebut. Dia menggunakan kata “kha” sebagai
posisi dan digunakan sebagai penggunaan istilah nol.
Brahmagupta
mempromosikan penggunaan aritmatika yang mengandung nol dan negative pada abad
ke-7. Dia menjelaskan bahwa bilangan jika dikurangi oleh bilangan tersebut akan
sama dengan nol, dan jika suatu bilangan dijumlahkan dengan nol sama dengan
bilangan itu sendiri. Hasil dari penjumlahan nol dan bilangan negative sama
dengan negative, jumlah bilangan positif dengan nol sama dengan positif, dan
jumlah bilangan nol jika dijumlahkan dengan nol sama dengan nol itu sendiri.
India
tidak hanya mengembangkan system bilangan, tapi juga mengembangkan system
aljabar. Karena perkembangan peradaban India juga diperngaruhi oleh
perkembangan Islam, maka perkembangan matematika di India juga dipengaruhi oleh
matematika Islam. Al-Khwarizmi, ilmuwan yang tinggal di Baghdad dan secara
sengaja memberikan namanya sebagai ‘algoritma’, sehingga kata al jabr dalam
judul bukunya memberikan nama pada kita sebagai aljabar. Al khwarizmi merupakan
salah satu ilmuwan yang berdampak pada matematika India.
Setelah
berpetualang di Cina dan India, Prof. Marcus du Sautoy mempelajari perkembangan
matematika di timur tengah, yaitu timur tengah sebagai salah satu pusat
perkembangan bahasa baru dari aljabar, dan juga perputaran pada persamaan
kubus. Akhir pada perjalanan Prof. Marcus du Sautoy di Italia, dia menyimpulkan
bahwa penyebaran matematika di timur tengah dipengaruhi oleh Leonardo
Fibonacci, penggagas deret Fibonacci.
Deret
Fibonacci ini dikembangkan oleh Leonardo Fibonacci berdasarkan pada
permasalahan kelinci. Ketika ia memiliki sepasang kelinci, pada bulan pertama
jumlah kelinci tetap satu pasang. Pada bulan kedua maka jumlah kelincinya
menjadi dua pasang. Dan bulan-bulan berikutnya jumlah kelinci menjadi tiga
pasang, lima pasang, delapan pasang, dan seterusnya. Masalah kelinci ini bisa
disimbolisasikan sebagai deret Fibonacci 1, 1, 2, 3, 5, 8, …
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.