Selasa, 05 Juni 2012

PENERAPAN ETNOMATEMATIKA DI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Diposting oleh Fa di 22.24

Seperti yang kita ketahui, etnomatematika merupakan salah satu cabang ilmu matematika baru, dimana di dalam etnomatematika matematika tidak hanya dilihat sebagai suatu kumpulan definisi, teorema, ataupun aksioma, akan tetapi di dalam etnomatematika matematika digabungkan dengan unsur-unsur budaya lokal yang mempengaruhi pola pikir masyarakat setempat. Ethnomatematika mula-mula dipelopori oleh Ubiratan D’Ambrosio tahun 1984 yang dikemukakan dalam artikelnya berjudul Ethnomathematics yang disampaikan pada pembukaan konferensi internasional pendidikan matematika di Adelaide Australia, dan dalam jurnal (D’Ambrosio, 1985) berjudul “Ethnomathematics And Its Place In The History And Pedagogy Of Mathematics”. Etnomatematika merupakan suatu bentuk matematika yang berbeda dengan matematika sekolah sebagai akibat pengaruh kegiatan yang ada di lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya. (1)
Di satu tingkat, ethnomatematika dapat disebut sebagai “matematika dalam lingkungan” (math in the environment) atau “matematika dalam komunitas” (math in the community). Pada tingkat lain, etnomatematika merupakan cara khusus yang dipakai oleh suatu kelompok budaya tertentu dalam aktivitas mengelompokkan, mengurutkan, berhitung dan mengukur (aktivitas-aktivitas matematis). Tidak seperti ethnobiologi, ethnokimia ataupun ethnoastronomi, ethnomatematika baru saja lahir atau agak terlambat perkembangannya. Hal ini terutama dikarenakan asumsi formal bahwa matematika itu bebas kultur. Akan tetapi, sekarang ethnomatematka sudah diterima luas, International Conggress on Ethnomathematics telah dua kali diadakan (Granada, Spanyol tahun 1998 dan Ouro Preto, MG, Brazil tahun 2002), serta ratusan buku, artikel, maupun website telah dipublikasikan.
Yang kini menjadi perbincangan adalah bagaimana cara pendidik menerapkan etnomatematikanya di dalam pembelajaran matematika. Mengingat selama ini sebagian besar kajian menegenai etnomatematika hanya dijabarkan mengenai aspek-aspek etnomatematika yang terdapat di dalam suatu hasil budaya masyarakat, akan tetapi tidak diliput mengenai bagaimana cara mengaplikasikannya di dalam pembelajaran.
Menurut saya, terdapat beberapa cara untuk mengaplikasikan etnomatematika di dalam pembelajaran matematika di kelas. Berikut beberapa cara yang mungkin dapat digunakan untuk mengaplikasikan etnomatematika di dalam pembelajaran matematika :
1.      RPP
Pada hakekatnya RPP merupakan hak periogatif guru untuk menentukan bagaimana sususan, bentuk, ataupun isi dari RPP yang akan dibuat. Oleh karena itu, seorang guru dapat pula menyisipkan unsur etnik di dalam pembelajaran matematika. Hal ini sangat bermanfaat mengingat saat ini kebanyakan siswa sudah melupakan kebudayaannya sendiri. Berikut contoh RPP matematika yang berbasis kepada budaya (etnomatematika)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
           
Nama Sekolah              :        SMA N 2 Yogyakarta       
Mata Pelajaran             :        Matematika
Kelas / Semester           :        X (Sepuluh) / Ganjil

Standar Kompetensi :  2.            Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat.

Kompetensi Dasar     :  2.2. Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.

Indikator                    :  Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan,    fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear), dan fungsi kuadrat.

Alokasi Waktu              :  2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A.    Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menggambar grafik fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear) dan fungsi kuadrat. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)
·               Karakter siswa yang diharapkan  : 
o Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras
·               Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif   : 
o Berorientasi tugas dan hasil, Percaya diri, Keorisinilan

B.    Materi Ajar   
Grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.

C.    Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab.
  
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
·        Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.
·        Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan,    fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear), dan fungsi kuadrat
·     Siswa dapat Menggambar Grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.

D.    Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan
Apersepsi   : Mengingat kembali fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear) dan fungsi kuadrat.
Motivasi     : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menggambar grafik fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear) dan fungsi kuadrat.

Kegiatan Inti
1.  Eksplorasi
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan, atau pemberian contoh-contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb) mengenai cara menggambar grafik fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear) dan fungsi kuadrat., kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan : buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas X Semester Ganjil Jilid 1A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 65-69 mengenai fungsi aljabar sederhana dan kuadrat, dan hal. 97-107 mengenai penggambaran grafik fungsi kuadrat). (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)        
2.  Elaborasi
   Dalam kegiatan elaborasi,
a.    Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara menggambar grafik fungsi aljabar sederhana (fungsi konstan, fungsi identitas, fungsi modulus, fungsi linear) dan fungsi kuadrat. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)
b.    Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada hal. 99 mengenai   penggambaran grafik fungsi kuadrat. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)
c.    Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai penggambaran grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat dari “Aktivitas Kelas“ dalam buku paket hal. 69 dan hal. 99 sebagai tugas individu. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)
d.   Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari “Aktivitas Kelas” dalam buku paket pada hal. 69 dan hal. 99. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)

3.  Konfirmasi
   Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
a.    Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras);
b.    Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras);

Penutup
a.    Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai penggambaran grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat(nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)          
b.    Peserta didik dan guru melakukan refleksi. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)
c.    Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan materi penggambaran grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat dari soal-soal pada “Aktivitas Kelas“ dalam buku paket hal 69 dan 99 yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras)

E.    Alat dan Sumber Belajar
   Sumber :    
-          Buku paket, yaitu buku Matematika SMA dan MA ESIS Kelas X Semester Ganjil Jilid 1A, karangan Sri Kurnianingsih, dkk, hal. 65-69, dan hal. 97-107).        
-          Buku referensi lain.
         Alat :
-          Laptop
-          LCD
-          OHP

F.     Penilaian        
Teknik                      : tugas individu
Bentuk Instrumen    : uraian singkat
Contoh Instrumen    : 
   Gambarkan grafik fungsi kuadrat dengan persamaan sebagai berikut.
a.                 
b.
c.                 

                                                                                          ...............,.................  
Mengetahui,                                                                     Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah


______________                                                              _________________
NIP/NIK.                                                                         NIP/NIK.

2.      Proses Belajar Mengajar
Selama proses belajar mengajar, untuk mengaplikasikan etnomatematika di dalam proses tersebut, guru dapat melakukan beberapa cara, seperti menyebutkan contoh-contoh hasil budaya Indonesia baik yang sudah dikenal maupun belum oleh siswa yang berkaitan dengan topic yang sedang diajarkan. Apabila hasil budaya tersebut belum diketahui oleh siswa, hendaknya guru memberikan gambaran hasil budaya tersebut baik dalam bentuk gambar ataupun video.
Hal ini kurang lebihnya akan mampu memotivasi siswa agar siswa sedikit banyak tertarik kepada mata pelajaran matematika, karena matematika yang dipelajarinya ternyata dapat diaplikasikan ke dalam dunia nyata, dan buktinya sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya.
Contohnya yaitu untuk konsep bangun ruang limas misalnya, guru dapat memberi contoh candi Prambanan sebagai bangun limas. Hal ini akan membuat siswa lebih tertarik daripada guru memberikan contoh piramida di Mesir sebagai contoh dari bangun limas, karena Prambanan lebih dekat dengan siswa daripada piramida Mesir.

3.      Penyajian Masalah
Menurut saya, penyajian masalah ini merupakan cara pengaplikasian etnomatematika di dalam pembelajaran yang dapat dilihat secara kasat mata. Manfaat dari penyisipan etnomatematika di dalam masalah matematika yaitu siswa akan merasa lebih dekat dengan benda-benda matematika di sekitarnya yang juga merupakan benda-benda bersejarah di Indonesia. Hal ini selaras dengan pendapat Emmanuel Kant, dimana ia mendefinisikan matematika sebagai sebuah sintetik apriori, yaitu matematika harus lebih nyata, konkrit, dan juga operasional.

Contoh:
1)      Perhatikan gambar di bawah ini (2)

Gambar di atas merupakan gambar batik kawung picis, khas Indonesia. Menurut kalian, unsur geometri apa sajakah yang menyusun batik kawung picis di atas? Tunjukkan masing-masing unsure beserta penjelasannya.

2)       
 (3)
 (4)
Gambar di atas adalah gambar Candi Borobudur dan patung Budha yang berada di dalam stupa candi Borobudur. Pada musibah letusan Gunung Merapi tahun 2010 silam, abu vulkanik dari Merapi berpotensi untuk merusak batu yang menyusun candi Borobudur. Oleh karena itu badan konservasi candi Borobudur berupaya untuk membersihkan abu vulkanik dari batuan candi. Apabila untuk membersihkan satu buah stupa dibutuhkan waktu 10 jam dan jumlah orang yang membersihkan abu adalah 50 orang, sedangkan terdapat 72 stupa yang terletak pada tiga teras yang melingkari Arupadhatu, maka berapa waktu yang dibutuhkan oleh badan konservatif tersebut untuk membersihkan abu vulkanik yang menempel pada stupa candi Borobudur?
3)       
 (5)
Pada liburan yang lalu, Toni dan keluarganya berekreasi bersama ke Taman Sari, Yogyakarta. Setibanya ia di Tamana Sari dan melihat pintu gerbangnya, ia langsung berpikir bahwa gerbang tersebut terdiri dari berbagai macam bentuk-bentuk geometri. Menurut kalian, bentuk geometri apa sajakah yang dapat ditemukan oleh Toni? Sketsalah ulang gerbang tersebut untuk mempermudah penemuan bentuk-bentuk geometri tersebut.

Dari uraian di atas, maka seorang guru hendaknya mampu menyisipkan unsur etnomatematika di dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

REFERENSI:
(1) Gerdes, Paulus, Ethnomathematics as a New Research Field, Illustrated by Studies of Mathematical Ideas in African History.
(5) http://images.travelpod.com/users/elisa.landi/1.1289729382.taman-sari-water-castle.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

Lika Liku Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea