Selasa, 05 Juni 2012

PERAN BAHASA DALAM ETNOMATEMATIKA

Diposting oleh Fa di 22.22

 
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap elemen masyarakat untuk mengutarakan pendapat, gagasan, dan lain-lain kepada orang lain disekitarnya. Bahasa juga merupakan hasil budaya masyarakat tertentu karena bahasa merupakan warisan yang diturunkan secara turun menurun oleh nenek moyang sedemikian sehingga manusia jaman sekarang dapat memahami apa saja yang dilakukan oleh nenek moyang pada masa yang lampau.
Etnomatematika merupakan salah satu cabang ilmu matematika baru, dimana di dalam etnomatematika matematika tidak hanya dilihat sebagai suatu kumpulan definisi, teorema, ataupun aksioma, akan tetapi di dalam etnomatematika matematika digabungkan dengan unsur-unsur budaya lokal yang mempengaruhi pola pikir masyarakat setempat. Ethnomatematika mula-mula dipelopori oleh Ubiratan D’Ambrosio tahun 1984 yang dikemukakan dalam artikelnya berjudul Ethnomathematics yang disampaikan pada pembukaan konferensi internasional pendidikan matematika di Adelaide Australia, dan dalam jurnal (D’Ambrosio, 1985) berjudul “Ethnomathematics And Its Place In The History And Pedagogy Of Mathematics”. Etnomatematika merupakan suatu bentuk matematika yang berbeda dengan matematika sekolah sebagai akibat pengaruh kegiatan yang ada di lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya. (1)
Di satu tingkat, ethnomatematika dapat disebut sebagai “matematika dalam lingkungan” (math in the environment) atau “matematika dalam komunitas” (math in the community). Pada tingkat lain, etnomatematika merupakan cara khusus yang dipakai oleh suatu kelompok budaya tertentu dalam aktivitas mengelompokkan, mengurutkan, berhitung dan mengukur (aktivitas-aktivitas matematis). Tidak seperti ethnobiologi, ethnokimia ataupun ethnoastronomi, ethnomatematika baru saja lahir atau agak terlambat perkembangannya. Hal ini terutama dikarenakan asumsi formal bahwa matematika itu bebas kultur. Akan tetapi, sekarang ethnomatematka sudah diterima luas, International Conggress on Ethnomathematics telah dua kali diadakan (Granada, Spanyol tahun 1998 dan Ouro Preto, MG, Brazil tahun 2002), serta ratusan buku, artikel, maupun website telah dipublikasikan.
Dari uraian di atas, maka etnomatematika juga berkaitan erat dengan bahasa yang merupakan hasil budaya manusia, dimana dalam pembelajaran matematika pun, kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Bahkan, matematika juga dapat dijadikan sebagai bahasa untuk komunikasis, dikarenakan setiap orang di belahan bumi manapun selalu membaca notasi matematika, meskipun dengan cara yang berbeda akan tetapi tetap dengan pemahaman yang sama. Menurut Tamsin2, dkk given that ethnomathematics is concerned with the mathematical practices of particular cultural groups, it is not surprising that descriptions of it are linked to language. Jadi, sangatlah jelas bahwa etnomatematika karena terfokus matematika yang berdasarkan pada kebudayaan, maka matematika juga pastilah terhubung dengan aspek bahasa.
Penggunaan etnomatematika dalam praktek pembelajaran di kelas merupakan pertimbangan yang sangat bijaksana. Hal ini dikarenakan setiap kegiatan pastilah berasal dari budaya yang salah satunya adalah bahasa dimana ia berasal. Akan tetapi, dikarenakan matematika tidak sepenuhnya berasal dari Indonesia, maka dalam proses pembelajaran, guru harus mampu mengubah bahasa asing menjadi bahasa Indonesia, sehingga dapat diterima oleh siswa. Di sinilah peran dari bahasa di dalam pembelajaran matematika, yaitu bahasa digunakan sebagai alat komunikasi guru terhadap siswa, dan sebaliknya.
Mengingat pentingnya peran bahasa dalam etnomatematika, maka tidak semua kata dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Marsigit, terdapat beberapa kualitas kata yang merepresentasikan ide penulis. Hal tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:


Dari bagan tersebut, maka apabila seorang guru menggunakan kata telusur, kata tersebut sudah baik, karena dapat mencakup kesemua kriteria. Akan tetapi apabila guru menggunakan kata padu, hal tersebut tidak mencakup semua kriteria, jadi kurang baik apabila digunakan di dalam kelas.

SUMBER:
1.      Gerdes, Paulus, Ethnomathematics as a New Research Field, Illustrated by Studies of Mathematical Ideas in African History.
2.      Meaney, Tamsin et all. 2008. The Role of Language in Ethnomathematics

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

Lika Liku Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea